Tanah terkontaminasi merupakan problem serius bagi pengelola lapangan migas, selain jumlahnya yang relatif banyak, pengelolaannya juga memakan biaya yang tidak sedikit.
Tanah terkontaminasi di lapangan Migas, biasanya dihasilkan oleh beberapa sebab :
1. Proses Produksi Normal
2. Kecelakaan Lingkungan
3. Proses Alami
4. Peninggalan Masa Lalu
1. Proses Produksi Normal
Pada kondisi normal, tanah terkontaminasi merupakan produk yang pasti dihasilkan oleh proses produksi lapangan minyak. Pada proses produksi, minyak yang bercampur dengan air dan material akan melalui pemisahan untuk mendapatkan minyak murni yang bersih. Sisa dari proses pemisahan tersebut berupa air terproduksi dan sludge. Sludge pada tahap awal adalah istilah yang digunakan untuk penamaan endapan, atau kumpulan hasil proses pemisahan yang berupa padatan atau bubur . Dalam sludge terdapat komponen minyak, tanah, padatan lain dan air yang susah dipisahkan melalui proses pemisahan produksi normal. Sludge inilah yang kemudian ditampung tersendiri untuk kemudian diproses lebih lanjut.
Sludge pada tahap awal belum bisa dikategorikan sebagai limbah apabila masih bisa diproses sehingga menghasilkan komponen minyak yang mempunyai nilai ekonomis.
Limbah produksi yang sebenarnya yaitu air terproduksi dan tanah terkontaminasi.
Air terproduksi akan masuk ke IPAL, dan tanah terkontaminasi akan masuk ke proses pengolahan limbah.
Operator lapangan minyak biasanya mengirim tanah terkontaminasi ini ke pihak ketiga yang merupakan pengolah berizin atau dilakukan pengolahan tanah terkontaminasi dengan izin khusus, seperti pengolahan dengan metode bioremediasi.
2. Kecelakaan Lingkungan
Kecelakaan lingkungan juga bisa menyebabkan tanah terkontaminasi, seperti tumpahan minyak saat pengangkutan diluar fasilitas produksi atau dalam proses produksi normal tetapi mencemari lingkungan sekitarnya. Biasanya kecelakaan tersebut menimbulkan tumpahan minyak ke alam bebas baik daratan atau perairan dan menyebabkan tanah terkontaminasi.
3. Proses Alami
Dibeberapa lapangan minyak yang mempunyai reservoar dangkal, seringkali ditemukan oil seepage atau rembesan alami minyak ke permukaan bumi. Ini tidak bisa dicegah karena muncul oleh aktifitas alam yang tak terduga. Bagaimanapun juga keluarnya rembesan minyak kepermukaan dipastikan menimbulkan tanah terkontaminasi yang bisa mengganggu ekosistem diatasnya.
4. Peninggalan Masa Lalu
Di beberapa lapangan tua, terutama dari masa peninggalan kolonial, banyak ditemukan timbunan minyak atau tanah terkontaminasi yang tidak terolah dengan baik. Tentunya ini menjadi beban bagi operator saat ini yang mendapat kontrak di lapangan tersebut. Tetapi, mau tidak mau harus dilakukan pengolahan supaya tidak terus menerus mencemari lingkungan